Rabu, 28 November 2012




1. Daerah Terjauh Tata Surya
Tata Surya
Tata Suryaadalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuahbintang yang disebutMatahari dan semua objek yang terikat oleh gayagravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alamiyang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteorasteroidkomet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalamsabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebarAwan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

 

2. Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper
Daerah yang terletak jauh melampaui Neptunus, atau daerah trans-Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi. Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia-dunia kecil (yang terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih kecil dari bulan) dan terutama mengandung batu dan es. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah luar Tata Surya, meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid.
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti QuaoarVaruna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi "sabuk klasik" dan “resonansi”. Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1

 

3. Piringan tersebar    

Obyek Piringan Tersebar
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar (scattered disc objects, atau SDO) memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit Obyek Piringan Tersebar juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku. Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk Kuiper tersebar" (scattered Kuiper belt objects)

4. Heliopause
Heliopause
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan. Selebih dariheliopause, pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.

5. Awan Oort
Awan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorongBima Sakti.
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan bawah radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA. Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort, sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari daerah antara Merkurius dan matahari. Objek-objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.

Planet Terbesar di Jagat Raya

Sebuah tim astronom internasional mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet ekstrasolar terbesardi jagat raya saat ini yang memiliki ukuran 70% lebih besar dari Jupiter. Planet baru yang dijuluki TrES-4 ini, sebenarnya kurang masif dari Jupiter. Dengan ukurannya yang jauh lebih besar tapi memiliki massa yang lebih rendah, maka para ilmuwan menyimpulkan mungkin planet tersebut mengembang.

Penemuan TrES-4 dirilis oleh para astronom yang bekerja dengan Exoplanet Survey Trans-atlantic. Ini adalah jaringan teleskop otomatis kecil di Arizona, California, dan Kepulauan Canary yang dirancang untuk berhati-hati mengukur jumlah cahaya yang berasal dari bintang-bintang. Sebuah peredupan berkala dan cerah merupakan kandidat transit planet, mengubah cahaya dari bintang ketika mereka bergerak.

TrES-4 memiliki kerapatan 0,2 gram per sentimeter kubik. Ternyata ini kurang dari kepadatan kayu balsa yang mudah mengapung di air. Planet ini sekitar 1.400 tahun cahaya jaraknya dan mengorbiti bintang dalam 3,5 hari. Hal ini menempatkan planet ini ke dalam klasifikasi Jupiter panas, mengorbit hanya 7,2 juta kilometer (4,5 juta mil) dari bintang, dan suhunya mencapai 1.600°Kelvin (2.300 °F). 


Read more: http://spicaku.blogspot.com/2012/02/planet-terbesar-di-jagat-raya.html#ixzz2Da8qjluH
Planet Pemecah Rekor di Semesta
KOMPAS.com - Dalam jangka waktu 50 tahun terakhir, dunia telah memiliki teleskop mumpuni dan astronom-astronom yang tak kalah "sakti". Planet, galaksi, satelit dan tata surya baru ditemukan.

Diantara banyak objek yang ditemukan, planet adalah salah satu yang cukup menarik. Beberapa planet layak dimasukkan dalam "Guiness Book of Records" milik semesta karena menjadi yang "paling luar biasa" diantara yang biasa.

Salah satunya adalah planet SWEEPS-10, planet yang berjarak hanya 1.184.000 km dari bintangnya, alias hanya tiga kali jarak Bumi-Bulan. Dengan demikian, planet ini menjadi planet dengan periode revolusi tercepat, hanya 10 jam!

Ada juga salah satu planet terbesar yang diketahui, TrES-4, yang berukuran 1,7 kali Jupiter. Planet ini juga dinobatkan sebagai planet paling aneh karena massa jenisnya hanya sebesar massa jenis gabus (0,2 g/cm3).

"Karena gaya tariknya yang rendah pada lapisan atas atmosfernya, atmosfer planet ini mungkin 'terbang' menyerupai ekor komet," kata Georgi Mandushev dari Lowell Observatory di Arizona seperti dikutip Daily Mail, Selasa (1/5/2012).

Planet Methusela (PSR B1620-26 b) menjadi planet yang tertua, salah satu kakek di semesta. Planet ini eksis sejak 12,7 miliar tahun lalu, 8 miliar tahun lebih tua dari Bumi.

Methusela terbentuk 8 miliar tahun setelah Big Bang. Penemuannya di tahun 1993 mengubah persepsi tentang pembentukan planet. Penemuannya menunjukkan adanya planet-planet tua di semesta.

Di sisi lain, ada planet yang dinobatkan sebagai yang termuda. Planet ini belum dinamai, namun diketahui mengorbit bintang Coku Tau. jaraknya cukup dekat, hanya 420 tahun cahaya dari Bumi.

Planet terpanas yang pernah ditemukan adalah WASP-12b, planet gas yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celsius. Ukurannya juga menjadikannya salah satu planet terbesar, 2 kali Jupiter.

Sementara, planet terdingin adalah OGLE-BLG-390L. Temperaturnya adalah -220 derajat Celsius, mendekati nol mutlak. Planet ini juga menjadi salah satu planet terjauh, berjarak 28.000 tahun cahaya dari Bumi.

Epsilon Eridani (b) menjadi planet ekstrasurya terdekat dari Bumi, hanya 10,5 tahun cahaya. Planet ini bisa dilihat dengan teleskop walaupun tak menjanjikan kehidupan bagi manusia.

Terakhir adalah planet terkecil di luar Tata Surya, yakni Kepler 10b. Ukurannya hanya 1,4 kali lebih besar dari Bumi. Jarak planet ini 560 tahun cahaya dari Bumi dan ditemukan pada Januari 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar