Rabu, 28 November 2012


Planet terkecil di alam semesta
alt
Kepler 10b, planet terkecil di luar tata surya kita dengan suhu ekstrim hingga mencapai 1.500 C. (NASA)

Planet ini jauhnya sekitar 3.000 juta mil dengan suhu 2.400 F, sehingga tidak mungkin bagi kehidupan alien.
Dunia berbatu yang diberi nama Kepler 10b ini sedang dipaparkan oleh para astronom sebagai salah satu penemuan terbesar dalam sejarah—sebuah ‘pertalian yang hilang’ antara Bumi dengan planet-planet raksasa yang terbuat dari gas.
Nasa pada 10 januari lalu telah mengungkap Kepler 10 secara lengkap, sebagai planet berbatu terkecil di luar tata surya kita, untuk pertama kalinya.
Planet ini ukurannya 1,4 Bumi dengan orbit bintang yang jauhnya 560 tahun cahaya.
Planet ini ditunjuk dengan tepat oleh Kepler, teleskop senilai 380 juta pound milik NASA, yang pangkalannya terletak pada satelit ruang angkasa, dan telah melakukan observasi lebih dari delapan bulan. Panas yang kuat dari Kepler 10b berasal dari orbit bintang yang begitu dekat, namun terlalu jauh dan kecil untuk diamati secara langsung.
Ukuran planet dan orbit planet ini dapat terpecahkan dengan mengukur frekwensi serta ukuran dari ‘kedipannya’.
Dr. Geoffrey Marcy, dari University of California, Berkley, mengatakan bahwa Kepler 10b adalah ‘sebuah jembatan penghubung antara planet-planet gas raksasa yang telah kita temukan dengan Bumi‘.
alt
Planet berbatu—yang dinamai Vulcan oleh sejumlah ilmuwan NASA. (AFP/Getty Images)

Ia menambahkan, “Hal ini pertanda sebagai salah satu temuan ilmiah yang paling mendalam dalam sejarah manusia.”
 “Temuan Kepler 10b merupakan tonggak penting dalam pencarian planet yang mirip dengan Bumi kita,” ujar seorang juru bicara NASA di Washington.
Teleskop ruang angkasa telah diluncurkan ke dalam orbit Bumi, Maret 2009, yang nampaknya untuk mengamati planet-planet dalam gugus Cygnus dan Lyra.
Dr. Natalie Batalha, dari Pusat Riset Ames, NASA, di Moffett Field, California, yang juga penulis makalah utama tentang penemuan ini dalam Jurnal Astrophysical, mengatakan, “Seluruh kemampuan terbaik Kepler telah dikumpulkan untuk menghasilkan bukti kuat pertama dari sebuah planet berbatu yang mengorbit satu bintang selain matahari kita.”
Tahun lalu sebuah obsrevatorium Eropa telah menemukan planet yang paling mirip dengan Bumi—sebuah dunia tiga kali ukuran Bumi kita.
Planet Gliese g nampaknya memiliki atmosfir dan gravitasi yang mirip dengan Bumi. (Erabaru/DM/sua)
 planet venus mengerikan
Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit.




Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.
Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.

Iklim serupa Bumi
Venus kadang disebut sebagai ‘kembaran jahat’ Bumi. Dalam ukuran, komposisi dan lokasi orbit, neraka Venus sebenarnya planet termirip Bumi. Di awal sejarah Venus, para ilmuwan menduga dunia itu sangat mirip Bumi, dengan lautan dan iklim lebih dingin.
Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.
Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.
Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.

Atmosfer berotasi super
Venus memutari porosnya jauh lebih lambat dari Bumi. Alhasil, setahun di Venus serupa 243 hari di Bumi. Berdasar hal ini, diketahui angin di puncak awan Venus bisa mencapai 360 km/jam atau 60 kali kecepatan memutar planet.
Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.

Berputar terbalik
Saat dilihat dari kutub utara matahari, semua planet di tata surya mengorbit matahari dengan arah berlawanan dan semuanya hampir berputar searah sumbunya. Namun tidak untuk Venus. Planet kedua ini memiliki rotasi retrograde seperti Uranus.
Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.

Petir misterius
Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.
Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.

Kehidupan Alien di Venus?
Grinspoon mengakui adanya argumen masuk akal mengenai kehidupan Venus, bukan di permukaan planet yang super panas itu namun di awannya. Sekitar 50 km di atas awan seharusnya ada tempat yang bisa dihuni yang memiliki tekanan dan suhu seperti Bumi.
Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon.
   Ditemukan Planet Baru yang         Diperkirakan Layak Huni

Headline

INILAH.COM, London - Sekelompok astronom dikabarkan menemukan planet baru yang mempunyai udara seperti Bumi dan diperkirakan dapat ditempati manusia. Seperti apa?
Tim ahli astronomi Inggris dan Jerman itu awalnya mengklaim telah menemukan tiga planet baru yang mengorbit di bintang yang berjarak 44 tahun cahaya. Namun setelah diteliti lebih lanjut, hanya satu dari planet itu yang berada di Zona Goldilocks, yang merupakan rangkaian di sekitar matahari yang suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin bagi keberadaan air.
"Planet bernama HD 40307 adalah bintang kerdil tua yang sangat tenang, sehingga tak ada alasan mengapa planet semacam itu tak bisa berisi iklim seperti di Bumi," ujar Guillem Angla-Escude, seorang astronom dari Universitas Goettingen, Jerman, seperti dikutip dari Reuters.
Angla-Escude yang memimpin penelitian ini bersama Mikko Tuomi dari Universitas Hertfordshire, Inggris, menyebutkan bahwa planet baru itu memiliki massa sedikitnya tujuh kali massa Bumi, tapi mengorbit dalam jarak yang sama dari matahari. Artinya planet tersebut menerima resapan energi matahari sama seperti yang diperoleh Bumi.
Salah satu anggota tim peneliti dari Universitas Hertfordshire, Hugh Jones, juga mengatakan bahwa Planet HD 40307 adalah planet yang kondisinya paling mendekati Bumi dalam hal zona yang bisa dihuni.
"Planet ini berada di orbit yang bisa dibandingkan dengan yang ada di Bumi, sehingga meningkatkan kemungkinan planet tersebut bisa ditinggali," tambahnya.
Para astronom yang menemukan planet itu mengungkapkan temuan mereka di jurnalAstronomy & Astrophysics berdasarkan kajian data spektrograf HARPS yang dipasang pada teleskop European Southern Obersevatory di La Silla, Gurun Atacam di Chile.
Alat HARPS mampu mengambil gambar perubahan kecil dalam warna cahaya yang datang dari bintang tuan rumah saat cahaya tersebut bergoyang di bawah pengaruh daya-tarik planet yang mengorbit. Tim tersebut menggunakan teknik baru untuk menyaring sinyal yang disebabkan oleh bintang tuan rumah itu sendiri.
“Ini secara mencolok meningkatkan kepekaan kami dan memungkinkan kami mengungkapkan tiga planet baru di sekitar bintang tersebut,” kata Mikko Tuomi.
Sejak pertama kali dideteksi pada awal 1990-an, sudah lebih dari 800 planet telah ditemukan di luar sistem Galaksi Bima Sakti. Namun hanya segelintir planet yang telah berada di wilayah yang dianggap layak huni. [mor]
Astronom Temukan Planet Baru yang Berpotensi Dihuni
  LONDON -- Satu tim ahli astronomi Inggris-Jerman telah menemukan satu planet baru yang berpontensi dihuni manusia. Planet tersebut mengorbit di dekat Mataharinya dan diperkirakan memiliki iklim mirip Bumi sehingga dapat menunjang kehidupan.
Tim tersebut sesungguhnya menemukan tiga planet baru yang mengorbit bintang yang berjarak 44 tahun cahaya. Tapi hanya satu dari planet itu berada di wilayah yang disebut Zona Goldilocks, rangkaian di sekitar Matahari, tempat temperatur tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin bagi kehadiran air cair.
"Bintang HD 40307 adalah bintang kerdil tua yang sangat tenang, sehingga tak ada alasan mengapa planet semacam itu tak bisa berisi iklim seperti di Bumi," kata Guillem Angla-Escude dari University of Goettingen, Jerman. Ia memimpin penelitian tersebut bersama Mikko Tuomi di University of Hertfordshire di Inggris.
Planet itu memiliki massa sedikitnya tujuh kali massa Bumi, tapi mengorbit dalam jarak yang sama dari Mataharinya, yang berarti planet tersebut menerima jumlah energi Matahari seperti yang diperoleh Bumi.
Lebih dari 800 planet telah ditemukan di luar sistem Galaksi Bima Sakti sejak pertama kali dideteksi pada awal 1990-an. Namun hanya segelintir planet telah berada di wilayah yang bisa dihuni.
Bahkan yang lebih langka adalah beberapa planet di zona yang berputar, seperti yang satu ini, untuk menciptakan waktu siang dan waktu malam --sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya lingkungan seperti di Bumi. Planet yang tidak berputar dikatakan sebagai terikat pasang-surut, dan satu setengahnya berada dalam kegelapan terus-menerus.
"Ini adalah planet yang paling mendekati Bumi dalam hal zona yang bisa dihuni yang tidak terikat pasang-surut," kata ahli astronomi dari University of Hertfordshire Hugh Jones kepada Reuters -- yang dipantau Kamis (8/11).
    Sejumlah 11 tata surya baru yang memiliki jumlah total 26 planet ditemukan. Penemuan dideskripsikan di empat karya tulis berbeda di Astrophysical Journal dan Monthly Notice of the Royal Astronomical Society bulan ini.

Penemuan bisa dilakukan berkat jasa wahana antariksa Kepler. Dengan penemuan ini, Kepler telah mengonfirmasi 61 planet dan menemukan 2.300 kandidat planet. Penemuan sekaligus menegaskan bahwa Bimasakti dipadati tata surya dan planet.

Tata surya yang berhasil ditemukan disebut Kepler 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, dan 33. Tiap-tiap tata surya punya dua sampai lima planet. Jarak planet dengan bintang di tiap tata surya relatif dekat dengan waktu orbit berkisar dari 6-143 hari. 

Lima tata surya (Kepler 25, 27, 30, 31, dan 33) punya dua planet. Satu kali revolusi planet terluar sama dengan dua kali revolusi planet terdalam. Empat tata surya lain (Kepler 23, 24, 28, 32) punya dua planet. Planet terluar mengorbit bintang dengan waktu tiga kali lebih lama dari planet terdalam. 

Tata surya yang memiliki planet terbanyak adalah Kepler 33. Bintang pada tata surya ini lebih tua dan masif dibandingkan Matahari serta memiliki planet yang jarak orbitnya relatif dekat.

Ukuran planet yang terdapat di 11 tata surya tersebut bervariasi, antara seukuran Bumi hingga lebih besar dari Jupiter. Namun, masih harus diteliti lagi apakah planet tersebut merupakan planet batuan seperti Bumi dan memiliki atmosfer.

Tata surya dan planet ditemukan dengan metode planet transit, yakni melihat kedipan cahaya bintang akibat adanya planet yang lewat di mukanya. Verifikasi planet dilakukan dengan teknik variasi waktu transit. 

Sejumlah peneliti yang terlibat penemuan ini adalah Eric Ford dari Universitas Florida, Dan Fabrycky dari Universitas California, Jason Steffen dari Fermilab Center for Particle Astrophysics, dan Jack Lissauer dari NASA.




1. Daerah Terjauh Tata Surya
Tata Surya
Tata Suryaadalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuahbintang yang disebutMatahari dan semua objek yang terikat oleh gayagravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alamiyang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteorasteroidkomet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalamsabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebarAwan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

 

2. Sabuk Kuiper

Sabuk Kuiper
Daerah yang terletak jauh melampaui Neptunus, atau daerah trans-Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi. Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia-dunia kecil (yang terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih kecil dari bulan) dan terutama mengandung batu dan es. Daerah ini juga dikenal sebagai daerah luar Tata Surya, meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid.
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti QuaoarVaruna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi "sabuk klasik" dan “resonansi”. Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1

 

3. Piringan tersebar    

Obyek Piringan Tersebar
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar (scattered disc objects, atau SDO) memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit Obyek Piringan Tersebar juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku. Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk Kuiper tersebar" (scattered Kuiper belt objects)

4. Heliopause
Heliopause
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan. Selebih dariheliopause, pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.

5. Awan Oort
Awan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorongBima Sakti.
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan bawah radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA. Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort, sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari daerah antara Merkurius dan matahari. Objek-objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.

Planet Terbesar di Jagat Raya

Sebuah tim astronom internasional mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet ekstrasolar terbesardi jagat raya saat ini yang memiliki ukuran 70% lebih besar dari Jupiter. Planet baru yang dijuluki TrES-4 ini, sebenarnya kurang masif dari Jupiter. Dengan ukurannya yang jauh lebih besar tapi memiliki massa yang lebih rendah, maka para ilmuwan menyimpulkan mungkin planet tersebut mengembang.

Penemuan TrES-4 dirilis oleh para astronom yang bekerja dengan Exoplanet Survey Trans-atlantic. Ini adalah jaringan teleskop otomatis kecil di Arizona, California, dan Kepulauan Canary yang dirancang untuk berhati-hati mengukur jumlah cahaya yang berasal dari bintang-bintang. Sebuah peredupan berkala dan cerah merupakan kandidat transit planet, mengubah cahaya dari bintang ketika mereka bergerak.

TrES-4 memiliki kerapatan 0,2 gram per sentimeter kubik. Ternyata ini kurang dari kepadatan kayu balsa yang mudah mengapung di air. Planet ini sekitar 1.400 tahun cahaya jaraknya dan mengorbiti bintang dalam 3,5 hari. Hal ini menempatkan planet ini ke dalam klasifikasi Jupiter panas, mengorbit hanya 7,2 juta kilometer (4,5 juta mil) dari bintang, dan suhunya mencapai 1.600°Kelvin (2.300 °F). 


Read more: http://spicaku.blogspot.com/2012/02/planet-terbesar-di-jagat-raya.html#ixzz2Da8qjluH
Planet Pemecah Rekor di Semesta
KOMPAS.com - Dalam jangka waktu 50 tahun terakhir, dunia telah memiliki teleskop mumpuni dan astronom-astronom yang tak kalah "sakti". Planet, galaksi, satelit dan tata surya baru ditemukan.

Diantara banyak objek yang ditemukan, planet adalah salah satu yang cukup menarik. Beberapa planet layak dimasukkan dalam "Guiness Book of Records" milik semesta karena menjadi yang "paling luar biasa" diantara yang biasa.

Salah satunya adalah planet SWEEPS-10, planet yang berjarak hanya 1.184.000 km dari bintangnya, alias hanya tiga kali jarak Bumi-Bulan. Dengan demikian, planet ini menjadi planet dengan periode revolusi tercepat, hanya 10 jam!

Ada juga salah satu planet terbesar yang diketahui, TrES-4, yang berukuran 1,7 kali Jupiter. Planet ini juga dinobatkan sebagai planet paling aneh karena massa jenisnya hanya sebesar massa jenis gabus (0,2 g/cm3).

"Karena gaya tariknya yang rendah pada lapisan atas atmosfernya, atmosfer planet ini mungkin 'terbang' menyerupai ekor komet," kata Georgi Mandushev dari Lowell Observatory di Arizona seperti dikutip Daily Mail, Selasa (1/5/2012).

Planet Methusela (PSR B1620-26 b) menjadi planet yang tertua, salah satu kakek di semesta. Planet ini eksis sejak 12,7 miliar tahun lalu, 8 miliar tahun lebih tua dari Bumi.

Methusela terbentuk 8 miliar tahun setelah Big Bang. Penemuannya di tahun 1993 mengubah persepsi tentang pembentukan planet. Penemuannya menunjukkan adanya planet-planet tua di semesta.

Di sisi lain, ada planet yang dinobatkan sebagai yang termuda. Planet ini belum dinamai, namun diketahui mengorbit bintang Coku Tau. jaraknya cukup dekat, hanya 420 tahun cahaya dari Bumi.

Planet terpanas yang pernah ditemukan adalah WASP-12b, planet gas yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celsius. Ukurannya juga menjadikannya salah satu planet terbesar, 2 kali Jupiter.

Sementara, planet terdingin adalah OGLE-BLG-390L. Temperaturnya adalah -220 derajat Celsius, mendekati nol mutlak. Planet ini juga menjadi salah satu planet terjauh, berjarak 28.000 tahun cahaya dari Bumi.

Epsilon Eridani (b) menjadi planet ekstrasurya terdekat dari Bumi, hanya 10,5 tahun cahaya. Planet ini bisa dilihat dengan teleskop walaupun tak menjanjikan kehidupan bagi manusia.

Terakhir adalah planet terkecil di luar Tata Surya, yakni Kepler 10b. Ukurannya hanya 1,4 kali lebih besar dari Bumi. Jarak planet ini 560 tahun cahaya dari Bumi dan ditemukan pada Januari 2011.


Astronom Temukan Planet Terbesar di Tata Surya

Astronom menemukan planet baru di tata surya berukuran empat kali bobot Jupiter. Orbit planet terbesar ini ribuan kali lebih jauh dari Matahari ke Bumi.

Data yang bisa membuktikan keberadaan Tyche, gas raksasa di luar awan Oort, akan dirilis akhir tahun ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan NASA.
http://www.space.com/images/i/5849/i02/081211-am-comets3-02.jpg?1292271677
Profesor Daniel Whitmire dari University of Louisiana, Lafayette, percaya planet itu terdiri dari hidrogen dan helium.

Sama seperti Jupiter, Tyche memiliki cincin awan. Karena ukurannya yang besar, kemungkinan besar diteliti secara jelas membutuhkan waktu dua tahun.

Tyche diperkirakan pula, sama seperti Pluto, memiliki temperatur minus 73 derajat Celcius. Awalnya, planet ini disangka sebagai komet.

Jika dikonfirmasi sebagai planet baru, maka objek ini akan menjadi planet kesembilan berdasarkan persetujuan Persatuan Astronomi Internasional.

Alam semesta begitu luas. Planet yang dihuni manusia, planet bumi adalah satu dari seribu, sejuta, atau bahkan satu dari triliunan planet yang tersebar di angkasa luar. Berdasarkan fakta tersebut, tentunya anda pernah atau sering beranggapan mungkin ada kehidupan lain selain di bumi. Para ilmuwan meyakini kemungkinan tersebut ada dan dari waktu ke waktu terus berusaha mencari petunjuk untuk menemukan dunia baru. Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet-planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet. Berikut adalah daftar sepuluh exoplanet



1. 51 Pegasi b



Quote from http://jumk.de/astronomie/exoplanet...
Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.


2. Epsilon Eridani b



http://visions2200.com/Images/Space-EpsilonEridani.jpg



Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.



3. Planemos



http://jumk.de/astronomie/img/planemo.jpg

Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya "mengambang" begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.


4. SWEEPS-10 



http://spaceflightnow.com/news/n0610/04hubbleplanets/planet.jpg

Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebut ultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.





5. Upsilon Andromeda b

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Upsilon_Andromedae_b.jpg/300px-Upsilon_Andromedae_b.jpg

Planet ini "terkunci" pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.


6. Coku Tau 4



http://www1.nasa.gov/images/content/122417main_image_feature_366_ys_4.jpg

Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.




7. Primeval World 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE8BLSp_EOhbrUvnErgum2txmlLOAJgG35AQql68KImIeOiGQv-TtRYntImKUjyAWMGcpwx-_9LH4-B4MBdr7xkIduAX1KeY-zUwkr3CnqSne0Hs6bZBJ58_Eh9GQg-3rEeIrVea3WaA/s1600/Early_Earth.jpgPlanet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.




8. HD209458b



http://astropt.org/blog/wp-content/uploads/2007/11/hd209458.jpg

Serupa dengan SWEEPS-10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu yang akan tersisa.



9. HD 189733b 



http://www.sciencecentric.com/images/news/hd_189733b_ir_300_296.jpg

Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya "tercium" oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.




10. Gliese 581 C 







Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di "zona aman". Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini menaikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dari bumi. Mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Para ilmuwan mengatakan dapat lebih menguak hal tersebut pada tahun 2013, saat pengerjaan teleskop berteknologi tinggi bernama James Webb Space Telescope (JWST).

ALMA, si  teleskop terbaru yang saat ini sedang dibangun,  berhasil menunjukkan hasil perdananya! Ia menemukan dua buah planet yang sedang mengorbit bintang seperti tampak pada  foto. Dan planet yang ditemukan merupakan planet paling dingin dari semua planet yang sudah ditemukan saat ini!.
ALMA menemukan 2 buah planet di bintang yang sangat dingin. Kredit : NASA, ESA, dan Digitized Sky Survey 2. Acknowledgment: Davide De Martin (ESA/Hubble)
Teleskop ALMA, si penemu planet ini sama sekali  tidak tampak seperti teleskop normal. Ia memang berbeda dan masih dalam tahap pembangunan yang akan  selesai tahun depan.  Kalau sudah selesai dibangun, ALMA akan memiliki 66 parabola, yang kalau dilihat tampak seperti parabola di atap rumah untuk menangkap sinyal televisi. Hal menarik lainnya, parabola milik ALMA 12 kali lebih besar dan tidak dirancang untuk menangkap gelombang radio yang digunakan untuk mengirim saluran televisi. Sementara, teleskop ALMA dirancang untuk menerima gelombang yang lain yang disebut gelombang submilimeter.
Gelombang yang diterima ALMA akan menjadi petunjuk bagi astronom untuk mempelajari benda-benda yang sangat dingin di angkasa seperti halnya debu. Inilah teleskop yang dibutuhkan para astronom untuk menghasilkan penemuan baru dari dunia dingin di luar sana! ALMA berhasil menemukan planet karena gravitasi kedua planet yang ada di bintang itu membentuk awan debu dingin menjadi cincin raksasa yang melingkari bintang.
Saat ini, ketika para astronom menemukan kedua planet tersebut,  ALMA baru memiliki  seperempat dari jumlah total parabola yang akan digunakan. “ALMA memang masih dalam tahap pembangunan, tapi ia membuktikan dirinya sebagai teleskop yang terbaik di antara yang sejenis”, kata Bill Dent, salah satu astronom yang melaporkan penemuan baru tersebut.
Fakta menarik : Kondisi beku di planet yang baru ditemukan, disebabkan oleh jarak dari bintangnya 140 kali lebih jauh dari bintangnya dibanding letak Bumi dari Matahari.

10 Planet Paling Unik


Alam semesta begitu luas. Planet yang dihuni manusia, planet bumi adalah satu dari seribu, sejuta, atau bahkan satu dari triliunan planet yang tersebar di angkasa luar. Berdasarkan fakta tersebut, tentunya anda pernah atau sering beranggapan mungkin ada kehidupan lain selain di bumi. Para ilmuwan meyakini kemungkinan tersebut ada dan dari waktu ke waktu terus berusaha mencari petunjuk untuk menemukan dunia baru.

Pada tahun 1990, para ilmuwan menemukan secercah harapan dengan menemukan sejumlah planet di luar tata surya (exoplanet). Planet-planet tersebut sangat beragam. Mulai dari planet api, planet berukuran raksasa, planet berbatu, planet yang tidak memiliki bintang, dan banyak lagi. Hingga kini, penemuan exoplanet mencapai 230 planet. Berikut adalah daftar sepuluh exoplanet



1. Sang Kuda Api

Quote from http://jumk.de/astronomie/exoplanet...Planet 51 Pegasi b adalah exoplanet pertama yang ditemukan para pemburu planet pada 1990. Planet mirip Jupiter, namun bertemperatur panas ini diberi julukan Bellerphon, pahlawan mitos Yunani yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus. Pemberian julukan tersebut berdasarkan gugus bintang Pegasus, lokasi planet itu.



2. Tetangga Terdekat Bumi

http://visions2200.com/Images/Space-EpsilonEridani.jpg

Berjarak hanya 10,5 tahun cahaya, Epsilon Eridani b adalah exoplanet terdekat dengan bumi. Planet tersebut mengorbit jauh dari bintangnya sehingga air atau kehidupan mustahil ada.




3. Planet Tanpa Bintang

http://jumk.de/astronomie/img/planemo.jpg
Terdapat sejumlah exoplanet yang memiliki bintang atau matahari lebih dari satu, bahkan hingga memiliki tiga matahari. Lain halnya dengan Planemos. Planet tersebut hanya "mengambang" begitu saja tanpa mengitari bintang apa pun.




4. Si Gesit

http://spaceflightnow.com/news/n0610/04hubbleplanets/planet.jpg
Planet SWEEPS-10 hanya berjarak 740.000 mil dari bintangnya. Saking dekatnya, planet yang disebutultra-short-period planets (USPPs) itu hanya membutuhkan waktu kurang dari satu hari untuk mengorbit. Satu tahun di sana sama dengan sepuluh jam di bumi.




5. Dunia Api dan Es

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Upsilon_Andromedae_b.jpg/300px-Upsilon_Andromedae_b.jpg
Planet ini "terkunci" pada bintangnya, sama seperti bulan yang selalu menjadi satelit bumi. Jadi, satu sisi dari planet Upsilon Andromeda b selalu menghadap ke sana. Posisi ini menciptakan temperatur paling tinggi yang sejauh ini diketahui para astronom. Satu sisi planet sangat panas bagai lahar, sedangkan sisi lainnya bertemperatur sangat dingin.




6. Cincin Raksasa

http://www1.nasa.gov/images/content/122417main_image_feature_366_ys_4.jpg
Planet yang mengorbit pada bintang Coku Tau 4 ini adalah exoplanet termuda yang berumur kurang dari satu juta tahun. Para astronom mendeteksi keberadaan planet ini dari lubang besar dari cincin planet tersebut. Lubang tersebut berukuran sepuluh kali lebih besar dari bumi.




7. Si Tua Bangka

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE8BLSp_EOhbrUvnErgum2txmlLOAJgG35AQql68KImIeOiGQv-TtRYntImKUjyAWMGcpwx-_9LH4-B4MBdr7xkIduAX1KeY-zUwkr3CnqSne0Hs6bZBJ58_Eh9GQg-3rEeIrVea3WaA/s1600/Early_Earth.jpg

Planet tertua yang juga disebut primeval world ini berumur kurang lebih 12,7 miliar tahun. Para ilmuwan menduga planet tersebut terbentuk delapan miliar tahun silam sebelum bumi terwujud dan hanya berselisih dua miliar tahun dari kejadian Big Bang. Penemuan ini menimbulkan wacana bahwa kehidupan mungkin terjadi lebih awal dari yang diduga selama ini.




8. Planet yang Menyusut

http://astropt.org/blog/wp-content/uploads/2007/11/hd209458.jpg
Serupa dengan SWEEPS-10, planet HD209458b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga atmosfer planet tersebut tersapu oleh angin stellar. Sejumlah ilmuwan mengestimasi planet tersebut kehilangan sepuluh ribu ton material setiap detiknya. Pada akhirnya, mungkin hanya inti dari planet itu yang akan tersisa.




9. Si Atmosfir Tebal

http://www.sciencecentric.com/images/news/hd_189733b_ir_300_296.jpg
Planet HD 189733b adalah planet pertama yang atmosfernya "tercium" oleh para ilmuwan. Dengan menganalisis cahaya dari sistem bintang planet itu, astronom mengatakan atmosfir planet tersebut tertutup oleh semacam kabut tebal serupa dengan butiran pasir. Sayangnya, air tidak terdeteksi di planet tersebut. Namun, pemburu planet menduga ada kehidupan di balik kabut tebal itu.




10. Kembaran Bumi?



Gliese 581 C adalah exoplanet yang saat ini banyak menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia. Pasalnya, planet terkecil di luar sistem tata surya ini berada di "zona aman". Artinya, planet ini terletak tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintangnya, sama seperti posisi bumi kita dengan matahari. Penemuan ini menaikkan probabilitas terdapat air atau bahkan kehidupan di sana. Planet ini 50 persen lebih besar dan lima kali lebih masif dari bumi.
Mungkinkah ada kehidupan lain di luar sana? Para ilmuwan mengatakan dapat lebih menguak hal tersebut pada tahun 2013, saat pengerjaan teleskop berteknologi tinggi bernama James Webb Space Telescope(JWST).